VarianEdukasi

Sumber : https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/

GURU BERALIH MENJADI PEMBATIK DI TAHUN KORONA

Awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan ditemukannya virus jenis baru yang bermula dari kota Wuhan, China. Kemudian menyebar hampir ke seluruh negara didunia hingga ke Indonesia. Pandemi COVID 19 menyebabkan banyak negara mengambil kebijakan Lockdown guna menghentikan penyebaran COVID 19. Hal tersebut benar benar meluluh lantahkan banyak sektor mulai dari pariwisata, ekonomi, sosial budaya, hingga pendidikan.

Pada sektor pendidikan di Indonesia, bermula pada tanggal 16 Maret 2020 pemerintah memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh atau biasa dikenal dengan PJJ. Suatu sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring (online), sehingga pembelajaran dilakukan tanpa harus bertatap muka secara fisik, namun dilakukan menggunakan aplikasi-aplikasi yang terdapat pada gawai (HP, laptop, tablet, dan lain lain) yang dimiliki oleh guru maupun peserta didik.

Pada awal pelaksanaan PJJ, guru-guru (umumnya) hanya menggunakan aplikasi berkirim pesan (whatsapp, telegram, sms, dll) dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, keadaan semakin buruk ketika masa pelaksanaan PJJ ini sudah terlalu lama, dan muncul kebosanan yang sudah mencapai puncaknya baik untuk guru maupun peserta didik. Pembelajaran menggunakan aplikasi berkirim pesan dianggap kurang  mampu menjawab tantangan dimasa pandemi COVID 19 ini. 

Disaat seperti ini, guru yang merupakan garda terdepan pendidikan dituntut harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan tantangan yang terjadi di masa pandemi. Pemerintah pun membantu memenuhi kebutuhan guru tersebut, agar lebih kreatif dan inovatif dengan mengadakan kegiatan pengembangan diri, workshop, dan pelatihan. Salah satunya adalah kegiatan PEMBATIK yang diadakan KEMENDIKBUD melalui Pusdatin.

"PembaTIK kepanjangan dari Pembelajaran berbasis TIK, merupakan program Peningkatan Kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi (4i leveling). "

Alhamdulillah,, saya mendapatkan informasi tentang pembatik dari sesama rekan guru sehingga saya dapat bergabung dalam kegiatan Pembatik ini. Betapa terpukaunya saya bahwa kegiatan Pembatik ini diikuti lebih dari 60 ribu guru di seluruh Indonesia, ini sebagai penanda bahwa guru guru hebat di Indonesia bersemangat untuk mengembangkan diri dan mengimplementasikan TIK kedalam proses belajar mengajar dan saya yakin bukan hanya 60 ribu lebih guru ini saja yang mempunyai semangat mengembangkan diri tapi seluruh guru di Indonesia bersemangat untuk melakukan Pembatik (Pembelajaran Berbasis TIK).

“Mengeluh bukanlah pilihan hidup meskipun mengalami badai yang sangat besar, optimis dalam hidup dan mengambil hikmah dari setiap keadaan adalah jalan hidupku ”

 

Kata Kunci : PembaTIK